Modifikasi yang
dilakukan pada Suzuki Satria R 120 2004 ini bisa dikatakan xtreme.
Dengan melakukan ubahan pada seluruh bagian motor, beberapa identitas
asli motor sudah tak terlihat lagi. Bahkan sistem penggerak roda yang
menggunakan rantai, diganti dengan belt. Hmmm, seperti H-D atau matik
saja nih.
"Konsep yang saya bawa adalah Euro Fighter (EF),
petarung di jalanan bergaya Eropa dengan menyertakan unsur-unsur
modern," kata I Nyoman Suparwata yang biasa dipanggil Nang Pacung.
Untuk
menggunakan belt seperti itu, dia harus membuat pully. "Sebab tidak ada
ukuran pully variasi yang cocok dengan dimensi belt yang saya
inginkan," kata Nang Pacung lagi.
Dia membuat pully untuk depan
dan belakang. Sebenarnya untuk depan masih ada gir kecil dan rantai yang
kemudian disambungkan ke pully depan. Semacam menggunakan transfer
case.
"Sedangkan untuk beltnya menggunakan merek X Speed.
Merupakan belt yang banyak digunakan di mesin-mesin kapal," kata ayah 2
anak ini.
Pelek mobil custom dilengkapi jari-jari besar (kiri) - Belt harus kuat (kanan)
Tentu saja dia memiliki alasan khusus sehingga menggunakan itu.
Pertimbangan utamanya lebih pada unsur safety. "Sebab belt ini mempunya
lebar 5 cm, sehingga kuat," ungkap penasehat komunitas GPS di Bali ini.
Kekuatan
belt ini memang sangat diperhatikan oleh Nang lagi. Hal itu karena
bobot motor sudah jauh lebih berat dibandingkan aslinya. Penyebabnya
antara lain karena penggunaan pelek custom di belakang.
"Saya
membuat pelek dengan lebar 3 inci dari bekas pelek mobil. Sedangkan
ukuran diameternya 14 inci," ujarnya lagi. Sudah pasti pelek dengan
spesifikasi seperti ini lebih berat dibandingkan pelek standar atau yang
variasi biasa sekalipun.
Apalagi ukuran ban yang digunakan juga
tergolong ekstra besar. Roda belakang itu sekarang menggunakan merek
Shinko besarnya 180/80-14. Ban ini mempunyai profil atau kembangan yang
besar seperti tahu.
Akibatnya bobot roda menjadi berat. Sehingga membutuhkan penarik yang kuat. Jika beltnya kecil dikhawatirkan akan cepat putus.