search

Yamaha Siapkan Nouvo Injeksi




Produsen motor berlambang garpu tala, Yamaha, bakal kembali meluncurkan skutik injeksi terbarunya, Yamaha Nouvo SX 135. Motor matik pertama Yamaha di Indonesia ini, mengalami perubahan yang siginifikan dan telihat lebih sporty.

Dilansir Bikerist.com, Jumat 9 Maret 2012, sosok Nouvo SX 135 terungkap di Vietnam. Sekilas desian skutik ini terlihat elegan dan sporty

Ubahan paling mencolok terlihat pada desain headlamp, yang mengadopsi bentuk segitiga mengikuti garis fairing. Pada bagian buritan dan lampu sein dibuat terpisah.

Perubahan lain juga menjalar ke spedometer yang dibuat lebi elegan dan mewah. Adapun dapur pacunya, terpasang mesin 135 cc yang telah menggunakan teknologi injeksi YMJET-FI (Yamaha Mixture Jet-Fuel Injection).

Skutik yang segera diluncurkan di Vietnam ini diprediksi akan diplot Yamaha untuk berhadapan dengan Honda Airblade dan Suzuki Hayate, dimana keduanya mendominasi skutik di Vietnam.

sumber: VIVAnews


modif extreem Suzuki Satria R120


Modifikasi yang dilakukan pada Suzuki Satria R 120 2004 ini bisa dikatakan xtreme. Dengan melakukan ubahan pada seluruh bagian motor, beberapa identitas asli motor sudah tak terlihat lagi. Bahkan sistem penggerak roda yang menggunakan rantai, diganti dengan belt. Hmmm, seperti H-D atau matik saja nih.

"Konsep yang saya bawa adalah Euro Fighter (EF), petarung di jalanan bergaya Eropa dengan menyertakan unsur-unsur modern," kata I Nyoman Suparwata yang biasa dipanggil Nang Pacung.

Untuk menggunakan belt seperti itu, dia harus membuat pully. "Sebab tidak ada ukuran pully variasi yang cocok dengan dimensi belt yang saya inginkan," kata Nang Pacung lagi.

Dia membuat pully untuk depan dan belakang. Sebenarnya untuk depan masih ada gir kecil dan rantai yang kemudian disambungkan ke pully depan. Semacam menggunakan transfer case.

"Sedangkan untuk beltnya menggunakan merek X Speed. Merupakan belt yang banyak digunakan di mesin-mesin kapal," kata ayah 2 anak ini.

Pelek mobil  custom dilengkapi jari-jari besar (kiri) - Belt harus kuat (kanan)
Tentu saja dia memiliki alasan khusus sehingga menggunakan itu. Pertimbangan utamanya lebih pada unsur safety. "Sebab belt ini mempunya lebar 5 cm, sehingga kuat," ungkap penasehat komunitas GPS di Bali ini.

Kekuatan belt ini memang sangat diperhatikan oleh Nang lagi. Hal itu karena bobot motor sudah jauh lebih berat dibandingkan aslinya. Penyebabnya antara lain karena penggunaan pelek custom di belakang.

"Saya membuat pelek dengan lebar 3 inci dari bekas pelek mobil. Sedangkan ukuran diameternya 14 inci," ujarnya lagi. Sudah pasti pelek dengan spesifikasi seperti ini lebih berat dibandingkan pelek standar atau yang variasi biasa sekalipun.

Apalagi ukuran ban yang digunakan juga tergolong ekstra besar. Roda   belakang itu sekarang menggunakan merek Shinko besarnya 180/80-14. Ban ini mempunyai profil atau kembangan yang besar seperti tahu.

Akibatnya bobot roda menjadi berat. Sehingga membutuhkan penarik yang kuat. Jika beltnya kecil dikhawatirkan akan cepat putus.
(sumber: motorplus-online.com)