Secara kasat mata tidak banyak perubahan. Jika
dibandingkan, bagian depan Yaris tidak banyak berubah. Perubahan hanya
pada grille dan bagian bumper dan polesan di bagian belakang.
Perubahan
paling kentara pada bumper depan. Aura sporty kini lebih terasa di
bagian bumper depan dengan mengusung tema hexagonal seperti bumper depan
milik Honda Jazz. Wajah Yaris facelift ini diyakini model Yaris TRD
Sportivo, soalnya tersemat spoiler belakang.
Sedangkan foglampnya
tetap bulat, hanya saja bagian dindingnya lebih lebar dan tidak
berbentuk daun lagi. Sementara head lampnya hampir sama wujudnya dengan
model lawas. Toyota masih mempertahankan karakter sporty dan berjiwa
muda pada Yaris terbaru.
Perubahan kecil lainnya terjadi di
bagian buritan. Model stop lamp-nya kini tampak berbeda. Jika stop lamp
Yaris lawas masih didominasi dengan warna putih, kini stop lamp-nya
tidak sama sekali tersemat warna putih. Wujudnya lebih kepada stop lamp
yang dipasarkan di pasar Eropa dengan warna merah yang didikombinasikan
dengan warna kuning.
Sedangkan bagian bumper belakang tersemat
lampu. Fungsi lampu tersebut sepertinya untuk membantu pengendara
belakang ketika Yaris mengerem.
Dari sisi mesin, Yaris diyakini
tidak berubah. Toyota Yaris diperkuat dengan mesin 1.500 cc 1NZ-FE.
Mesin ini memberikan tenaga 109 ps pada 6.000 rpm dengan torsi maksimum
14,4 kgm pada 4.200 rpm.
Nah, penampakan Yaris terbaru ini
seperti senada dengan yang dikatakan Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra
Motor (TAM) Joko Trisanyoto, yang menyebutkanj Toyota Yaris terbaru yang
dipasarkan ke Indonesia tahun ini akan berbeda dengan pasar global.
sumber: detikOto
Setelah
digadang-gadang akan mampu berbicara banyak di pentas roda dua
Indonesia, kehadiran motor cub alias bebek bertransmisi otomatis
nampaknya tidak sesuai harapan. Bahkan di Februari lalu motor bebek
matik tidak terjual 1 unit pun.
Dalam data Asosiasi Industri
Sepedamotor Indonesia (AISI) yang detikOto dapatkan, baik Honda maupun
Yamaha yang masing-masing memiliki motor bebek matik tidak sanggup
menjual produknya di bulan Februari lalu. Baik Honda Revo Techno AT dan
Yamaha Lexam sama-sama membukukan angka penjualan 0 unit.
Total
selama bulan Januari dan Februari 2012 kedua merek itu hanya berhasil
melepas 36 unit motor. Itu pun disumbangkan Honda melalui penjualan Revo
AT di Januari.
Sementara Yamaha, dalam dua bulan pertama 2012 bahkan belum sanggup menjual 1 Lexam pun ke pasaran.
Hal
tersebut tentu terlihat ironis. Apalagi bila kita melihat kenyataan ada
520.131 motor bebek yang terjual di dua bulan pertama di Indonesia dan
686.136 unit motor model skutik yang terjual di Januari dan Februari
lalu.
Padahal di 2011 silam, Honda tergolong cukup sukses melepas Revo AT dengan total penjualan sebesar 5.116 unit
Sementara
Yamaha Lexam lebih tragis lagi. Meski memiliki total penjualan lebih
tinggi dari Revo AT yakni mencapai angka 6.769 unit, tapi kebanyakan
distribusi terlihat dilakukan di awal peluncuran.
Sementara di
beberapa bulan belakangan tampak distribusinya menurun. Bahkan
ketidak-mampuan Yamaha menjual Lexam bukan saja terjadi di Januari dan
Februari 2012 saja tapi sudah terjadi sejak November dan Desember 2011
silam.
Bila melihat spesifikasinya, Honda AT tampak menggugah
selera dimana mesin 110 cc yang digendong Revo Techno AT telah mengusung
teknologi Continous Variable Automatic alias CV-matic yang akhirnya
menjadikan motor ini sebagai motor bebek bertransmisi matik pertama di
Indonesia.
Selain itu, mesin Revo Techno AT pun juga terbilang
unik karena mengadopsi sistem pendinginan ganda yaitu pendinginan udara
untuk CVT dan pendinginan ruang mesin dengan oli sama seperti mesin
motor bebek. Dan yang paling utama, Revo Techno AT sudah dilengkapi
dengan teknologi sistem Fuel Injection baru generasi ketiga dengan
penambahan sensor O2 dan catalytic converter.
Fitur-fitur yang
sebelumnya hanya ada pada motor matik Honda juga sudah menjadi bagian
dari motor ini mulai dari standar samping otomatis (side stand switch)
atau tuas brake lock di sisi kiri bawah tangan kiri pengemudi.
Sementara
Yamaha Lexam hadir dengan teknologi YCAT (Yamaha Compact Automatic
Transmission) yang diklaim membuat mesin berkapasitas 113,7 cc menjadi
tahan lama, minim getaran dan suara yang lebih halus. V-Belt yang
digunakan Lexam memiliki ukuran yang lebih pendek dibanding skutik yang
membuat motor ini jadi lebih responsif dan teknologi CVT seperti
layaknya skutik Yamaha umumnya.
Uniknya footstep (footboard)
motor ini terlihat unik dan lebih lebar yang pada akhirnya membuat
pengendara merasa nyaman saat berkendara. Namun sayang, Yamaha Lexam
masih menggunakan sistem pengabutan dengan karburator dan masih
menggunakan sistem rem tromol di roda belakang.
sumber: detikOto