search

Edisi Khusus Honda CR-Z

img

Mobil hybrid sporty pertama di dunia Honda CR-Z kini memiliki edisi khusus yang dinamai α (Alpha) Dressed Label di Jepang. Mobil ini dijual dalam jumlah terbatas.

Dalam siaran pers, Honda Motor Co akan mulai menjual CR-Z Alpha Dressed Label pada 31 Mei 2012 mendatang.

Honda telah mengeluarkan CR-Z khusus untuk kesekian kalinya. Sebelumnya Honda pernah menghadirkan CR-Z Alpha Black Label.

CR-Z Alpha Dressed Label edisi khusus tersebut memiliki desain khusus dengan warna burgundy pearl metalic disekucur tubuhnya mulai dari bodi, panel pintu, spion.

Sementara interiornya, CR-Z Alpha Dressed Label mengalami ubahan tone color yang senada dengan warna Burgundy Pearl Metallic di seat, door panel, sterring wheel, serta tuas perseneling (tipe M/T & A/T). Untuk pedal gas, rem, dan kopling menggunakan alumunium bergaya sport senada dengan alloy wheel nya.

Sebelumnya, Honda juga telah meluncurkan CR-Z Alpha Black Label Edition pada tanggal 20 Juli 2011. Honda CR-Z Alpha Black Label Edition yang menggunakan warna baru Premium Yellow Pearl, serta nuansa warna hitam pada interior dan alloy wheel.

Honda CR-Z mengandalkan mesin Honda i-VTEC 1,5 liter dipadu dengan tenaga baterai dari Integrated Motor Assist (IMA) yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 124 HP, dan torsinya mampu menghasilkan 131 lb-ft.

Honda CR-Z yang dijual di Jepang terdiri dari dua varian yaitu automatic transmission (A/T) dengan teknologi continuously variable transmission (CVT) pada gearbox nya. Sedangkan untuk tipe manual transmission (M/T), Honda CR-Z menggunakan 6-speed transmission.

Knalpot Racing dan Piggyback di CBR 150R, Tenaga Naik 11 Persen


Honda CBR 150R sudah muncul versi baru, salah satu teknologi unggulannya adalah injeksi bahan bakar PGM-FI. Tapi sayangnya, teknologi ramah lingkungan ini dianggap sebagai penghalang buat yang gemar ngoprek.

Kalau dulu di eranya karburator, sehabis pasang knalpot racing bisa langsung ganti spuyer agar suplai bensin makin deras. Disesuaikan dengan kebutuhan ruang bakar biar performanya makin maksimal.

Tapi bagaimana dengan versi injeksi? Bisa dong, pakai piggyback. Dengan perangkat penipu ECM (Electronic Control Module) ini jumlah bahan bakarnya bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan mesin. Malah lebih detail karena AFR (Air Fuel Ratio) bisa dibuat ideal di semua putaran mesin.

Untuk membuktikannya mari kita coba. Pasang dulu knalpot racing DBS dari Thailand. "Knalpot racing ini bisa dipasang di CBR 150R lama dan baru. Rangka dan mesinnya kan sama saja," buka Sumantri dari Chips Motor yang menjajakan knalpot ini.

"Ada empat jenis finishing. Titan, stainless, rainbow dan carbon. Masing-masing harganya Rp 1,6 juta, Rp 1,9 juta, Rp 2 juta dan Rp 2,2 juta," bebernya.
Pakai knalpot DBS dan Power Commander V. Karet di air box dilepas agar suplay udara makin lancar.
Sedang piggyback-nya dipilih keluaran Dynojet, Power Commander V.  Sebelumnya harus mengubah mapping injector. "Enggak lama kok. Lebih cepat karena kita setting di atas dyno. Power Commander V dan dyno Dynojet saling terkoneksi sehingga setting bisa lebih cepat," jelas Brahmantio, manager Sportisi Motorsport (SM).

Dyno Dynojet yang memiliki fungsi closed-loop control kecepatan dan putaran mesin. Fungsinya untuk menahan kecepatan roda atau putaran mesin pada titik tertentu. Putaran mesin perlu ditahan untuk memudahkan melakukan remapping, mengisi kolom-kolom mapping sesuai AFR.

Untuk menyelesaikan satu settingan, sang tuner harus memasukan data tiap putaran mesin dari 250 rpm sampai kelipatannya, dalam 9 tahap bukaan gas. Dari 2%, 5%, 10% hingga full throttle atau 100%. Sehingga disemua putaran mesin dan bukaan gas, perbandingan udara dan bahan bakar selalu pas. Tidak ada lagi kebasahan atau terlalu kering.

Dipasaran piggyback ini dilepas Rp 3,6 jutaan. "Tapi kalau mau yang lebih hemat bisa pakai Digital Fuel Control (DFC). Cuma Rp 2,5 juta tapi compatible dengan power commander," jelas Brahmantio. Mapping-nya bisa diisi data dari Power Commander.

Hasilnya lumayan nendang! Pada kondisi standar tanpa knalpot racing dan piggyback, tenaga CBR 150R ini hanya 15 hp dan torsinya 11,21 Nm. Setelah dipasang dua racing part harian tadi, melonjak jadi 16,97 hp atau naik 11,7 persen dan torsinya jadi 12,56 Nm.

Saat dijajal pun terasa bedanya. Putaran bawah yang sebelumnya lambat jadi terasa lebih cepat. Akselerasi dan rambatan tenaga di putaran atas lebih mantab.

(Sumber: motorplus-online.com)