search

hasil Seri Pembuka IndoPrix 2012



Dok. Yamaha Racing Team



Sentul - Yamaha Racing Team tampil gemilang di seri pembuka IndoPrix musim ini. Tim 'Garpu Tala' itu menyapu bersih gelar di dua kelas yang diperlombakan di sirkuit sentul, Minggu (11/3).

Adalah Pebalap Yamaha, Sudarmono, memenangi IP1 (kelas 125 cc) dan Rafid Topan menjuarai IP2 (110 cc) setelah berhasil mengalahkan lawan-lawannya.

Di sirkuit karting Sentul, Sudarmono mendominasi race 1 IP1 dan IP2 dengan menempati posisi pertama. Di race 1 IP2, pebalap Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya itu mencetak waktu 59.155 detik, jauh meninggalkan yang lain. Terpaut 4.366 detik dengan pebalap Yamaha lainnya, Rafid di belakangnya.

Disusul Hendriansyah dan Florianus Roy. Pebalap-pebalap Yamaha di empat posisi terdepan ini mengukuhkan dominasi Yamaha di race 1 IP2.

"Catatan waktu saya konstan jadi bisa terdepan di IP2 walaupun start dari urutan kelima. Waktunya tidak sampai 58 detik karena cuaca lembab sehingga setingan motor berubah. Saya senang akhirnya bisa juara IP1 di putaran pertama ini," papar Sudarmono.

Di race 1 IP1 Sudarmono bersaing ketat dengan Iswandi dari tim Honda. Iswandi mengekor di belakang Sudarmono dengan gap 1,84 detik. Nasib sial menimpa Topan yang tidak finis karena kabel motornya putus.

Di race 2, walaupun hanya ada di posisi ketiga, namun Sudarmono sukses mengumpulkan total poin paling tinggi 41. Berada di atas dua pebalap Yamaha lainnya, Sigit PD, yang menjuarai race 2 IP1 dengan poin 38 dan Florianus Roy (20).

Sementara itu, Rafid Topan yang memperkuat tim Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya, menduduki puncak klasemen IP2 mengemas 31 poin. Setingkat di atas Sudarmono (27) dan H.A.Yudhistira (25) yang memenangi race 2 IP2.

Meski hanya finis di urutan kelima pada race 2 IP2, Topan yang merupakan jawara Supersport Asia kelas 115 cc tahun lalu, berhasil memuncaki klasemen IP 110cc.

Mengenai kemenangan itu manajer Yamaha Motorsport, Ari Wibisono, mengatakan dominasi timnya di seri pembuka itu karena kekuatan pebalap-pebalap muda yang sudah siap fisik dan mental.

"Pebalap-pebalap muda kami terbukti membanggakan Yamaha di putaran pertama ini. Hasil tempaan fisik dan mental lewat training camp yang diadakan Yamaha sebelum ajang balapan dimulai musim ini, membuat mereka tampil begitu percaya diri," beber Ari dalam rilis yang diterima detiksport.

Total Point IP 110cc

1. Rafid Topan (Yamaha)
2. Sudarmono (Yamaha)
3. H Yudistira (Kawasaki)
4. Anggi P (Yamaha)
5. Rey Ratukore (Yamaha)

Total point IP 125cc

1. Sudarmono (Yamaha)
2. Sigit Pd (Yamaha)
3. Floarianus R (Yamaha)
4. Iswandi M (Honda)
5. Wawan (Honda)



sumber: detiksport

modifikasi Yamaha Xeon konsep Big Scooter

img



Melihat karya kartunis Indonesia yang tertuang dalam gambar itu sudah biasa. Bagaimana jika mereka menuangkan idenya dalam sepeda motor kesayangannya? Tentunya unik-unik ya.

Impian ini coba diwujudkan Andryan Kuncoro salah satu kartunis Indonesia yang telah go internasional, dengan mengikuti ajang Kyoto International Cartoon Exibition Special 2011 bahkan 8 hasil karyanya pun kini menjadi koleksi Seika Museum Japan. Dan menjadikan dirinya sebagai Specialy From Indonesia.

Tidak tanggung-tanggung Andryan pun ingin menjadikan Yamaha Xeon lahiran 2011 kendaraannya agar memiliki tampil berbeda dari kendaraan lainnya.

Spontan Andryan meminta bantuan bengkel Tauco Custom milik modifikator Topo Goedel Atmodjo. Alhasil konsep Big Scooter pun dipilih untuk memenuhi rasa haus karikatur ini.

"Saya hanya menawarkan ide segar dan jarang yang dipilih orang lain dalam memodifikasinya,"ujar Topo saat ditemui di bengkelnya, Jl. Kebagusan Raya No. 99 Jak-Sel ini.

Akhirnya lahirlah sosok scooter bongsor yang memiliki tubuh lebih dari satu meter ini yang sekujur tubuhnya diselimuti dengan warna orange dihiasi putih sebagai pemanisnya.

"Saya sengaja memilih warna terang untuk kendaraan kali ini. Karena Yamaha Xeon ini akan menjadi bahan perhatian pengendara lain, bukan hanya dengan tampilan tubuh bongsornya saja namun keunikan kendaraan ini pun patut diperhitungkan," kata topo.

Seluruh bagian tubuh pun dirubah dengan tampilan bongsor yang menggunakan pelat galvanis 0.8 mm. Tentu kekokohan pun terlihat disetiap sudutnya.

Tidak berhenti sampai disitu, kekokohan juga tergambar pada penggunaan velg mobil berdiameter 14 yang dibalut dengan ban depan Swallow 110/70/14 dan belakang 140/70/14.

Bagian suspensi belakang Topo menempelkan milik Yamaha Jupiter MX. Dan pada bagian suspensi depan lelaki berambut prontos ini juga ikut menempelkan milik Piaggio X.

Dan sentuhan terakhir pun terlihat dengan menggunakan setang Kawasaki Ninja yang memiliki ukuran lebih panjang, agar lebih mudah dikendarai.


sumber: detikOto