Sepertinya pria yang berkecimpung di dunia event organizer ini, serius mempersiapkan tunggangannya untuk tampil di X-Race. Bahkan salah satu anggota X-Rider Adventure (XRAD) ini, menyerasikan apparel yang dipakai dengan tunggangannya.
“Dasarnya memang doyan adventure off-road, tapi dengan motor batangan. Tertarik beli X-Ride karena dari namanya dan kesimpulannya bisa dipakai buat kegiatan yang ekstrem,” jelas Nanno.
Soal tampilan tunggangannya itu, Nanno bilang dari awal kepegang tangan langsung diubah dari standarnya. Seperti pada bagian stiker yang disesuaikan dengan keinginannya dan pemakaian ban pacul ukuran 14 inci belakang dan 17 inci di depan.
Tampilan memang membuat X-Ride Nanno terlihat lebih keren. Tapi yang enggak kalah pentingnya, tentu apa yang sudah dilakukan pada sektor utama pendukung performa motor.
“Baru untuk urusan upgrade performa, khusus disiapkan untuk turun di ajag X-Race. Biar bisa pulang bawa piala,” paparnya.
Upgrade performa yang dilakukan, dengan memasukkan piston ukuran garis tengahnya 54 mm. Itu membuat kapasitas mesin X-Ride terdongkrak sampai 130 cc.
Aliran gas buang, juga dibikin plong. Caranya enggak ada lain, dengan memasangkan knalpot racing berlabel CLD tipe 2.
Mesin atas sudah dikondisikan agar bisa bersaing. Tapi enggak akan dapat hasil maksimal, bila bagian samping alias CVT enggak dikondisikan untuk bisa mendukung apa yang sudah dilakukan di mesin atas.
Bagian CVT diseting agar bisa lebih responsif, dengan memasukkan gigi rasio milik Yamaha Nouvo. Selain itu, juga dilakukan penggantian per CVT aftermarket yang 1.500 rpm. “Roller yang dipakai juga lebih ringan, yakni 6 gram,” kata Nanno.
Dengan semua yang sudah dilakukan itu, pada time trial perorangan bisa nangkring di urutan 6 dan bersama 2 rekannya di XRAD, bisa menggondol juara 1 time trial team.
Congrat’s Bro.
(sumber: motor.otomotifnet.com)