search

Modif choppy cub Honda Astrea 800


Kecintaanya terhadap motor roda dua didukung penuh keluarga. Itu yang bikin H. Nanang terjun sebagai modifikator. “Melalui dukungan ini, bikin semangat geluti hobi baru. Karena sering lihat saya modifikasi, ayah pun tertarik buat ubah Honda Astrea 800 miliknya. Konsepnya terserah saya katanya,” sebut Awan, sapaan karibnya.

Konsep yang dipilih, choppy cub. Karena menurutnya, konsep ini paling cocok buat motor lawas itu. Tinggal mainkan detail dan finishing sempurna, maka hasil keseluruhan pun bakal tak mengecewakan. Kesan glamour yang dipancarkan, meruntuhkan kesan jadul dan berganti gaul! He..he..he...
Isi bensin, tak perlu buka jok!, Paduan detail dan finishing dukung harmonisasi
Tapi, yang pertama dilakukan modifikator tiga anak ini, bikin kaki si bebek lawas jadi kekar. Caranya, mengganti pelek dan ukuran ban yang agak besar dari aslinya. Bagian belakang pakai ukuran pelek 1,80x17. Sedang bagian depan, andalkan pelek palang ukuran 1,60x17 yang dicustom lagi.

Biar makin beda, permainan lengan ayun dilakukan. Menurut Awan, swing arm orisinil kurang pas buat dukung konsep yang diinginkan. Maka itu, pria bergelar sarjana hukum ini membuat custom lengan ayun pakai pipa bulat.
Ide ciamik buat terapkan sistem suspensi belakang (kiri)
"Kalau diameternya mengikuti pipa arm lengan ayun Honda GL-100. Tapi, tebal pipa, dipilih yang 3 mm,” timpal pria yang punya workshop bernama Garasinya Awan di Jl. Raya Bogor, Km. 34, No. 3, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Ada yang menarik dari ubahan yang diterapkan Awan. Jika kebanyakan modif choppy cub andalkan sasis rigid, maka Awan tetap ingin pakai suspensi belakang. “Supaya tetap nyaman buat harian,” tutup Awan yang ramah. Keren!

Suspensi Unik
Buat urusan sok belakang, Awan mengaplikasi peredam kejut milik Yamaha Jupiter MX 135LC. Pemasangan, sok disambung dengan pipa yang menyambung dengan lengan ayun. Jadi sistem kerjanya, saat ditunggangi, bagian arm custom itu mengangkat. Meski begitu, kesetabilan rancangan ini tetap terjaga. Sebab untuk dudukan sok sudah dipertimbangkan kekuatannya. (sumber: motorplus-online.com)

Ganti Per Kopling After Market, Tarikan ER-6n Makin galak

Per kopling Barnett berwarna hitam. Baut pembuangan oli ada di bawah sebelah kiri.
Mesin 650 cc dua silinder Kawasaki ER-6n sudah cukup responsif. Putaran bawahnya langsung terasa meski putaran mesin belum terlalu tinggi. Tapi yang namanya bikers ada aja yang masih ngerasa kurang. Salah satunya Tommy Bramudia, juragan Ngayun Speed ini mau ER-6n nya lebih galak.

Cara yang paling mudah yang Ia pilih adalah mengganti per kopling standar dengan versi after market. Harapannya tarikan lebih responsif dan enggak selip di putaran atas.

Untuk modifikasi ringannya ini Tommy pilih per kopling keluaran Barnett USA. Harganya sekitar Rp 450 ribuan, dan asiknya bisa dipasang dengan mudah. Bongkar dan pasang sendiri juga bisa kok. Yuk ikuti langkah-langkahnya.

Pertama kuras dulu olinya. "Baut pembuangan oli ada di kolong sebelah samping kiri, jadi sebelumnya buka engine cover lalu buka baut pembuangan oli dengan kunci pas 17," jelas Asep Supriadi, mekanik Ngayun Speed.
Buka dan kencangkan per kopling dengan kunci T 10 dan jangan lupa setting ulang jarak main kopling 
Langkah berikutnya buka cover rumah kopling. Buka 12 baut dengan kunci T 8. Setelah semua terlepas, jangan lupa lepas juga kabel koplingnya. "Buka bak kopling dengan hati-hati, takutnya paking sobek. Masih jarang bengkel yang menjual paking ini," terang Asep.

Setelah bak kopling terbuka, lalu buka per kopling standar sebanyak 5 buah dengan menggunakan kunci T 10. Lanjut dengan mengganti per standar dengan per racing Barnett. Untuk merakitnya kembali, lakukan dengan urutan sebaliknya.

"Jangan lupa cek kembali jarak main kopling, atur sesuai keinginan," tutup Asep. Gampang dan langsung galak!