Konsep yang dipilih, choppy cub. Karena menurutnya, konsep ini paling cocok buat motor lawas itu. Tinggal mainkan detail dan finishing sempurna, maka hasil keseluruhan pun bakal tak mengecewakan. Kesan glamour yang dipancarkan, meruntuhkan kesan jadul dan berganti gaul! He..he..he...
Isi bensin, tak perlu buka jok!, Paduan detail dan finishing dukung harmonisasi
Tapi, yang pertama dilakukan modifikator tiga anak ini, bikin
kaki si bebek lawas jadi kekar. Caranya, mengganti pelek dan ukuran ban
yang agak besar dari aslinya. Bagian belakang pakai ukuran pelek
1,80x17. Sedang bagian depan, andalkan pelek palang ukuran 1,60x17 yang
dicustom lagi.Biar makin beda, permainan lengan ayun dilakukan. Menurut Awan, swing arm orisinil kurang pas buat dukung konsep yang diinginkan. Maka itu, pria bergelar sarjana hukum ini membuat custom lengan ayun pakai pipa bulat.
Ide ciamik buat terapkan sistem suspensi belakang (kiri)
"Kalau diameternya mengikuti pipa arm lengan ayun Honda GL-100.
Tapi, tebal pipa, dipilih yang 3 mm,” timpal pria yang punya workshop
bernama Garasinya Awan di Jl. Raya Bogor, Km. 34, No. 3, Cimanggis,
Depok, Jawa Barat.Ada yang menarik dari ubahan yang diterapkan Awan. Jika kebanyakan modif choppy cub andalkan sasis rigid, maka Awan tetap ingin pakai suspensi belakang. “Supaya tetap nyaman buat harian,” tutup Awan yang ramah. Keren!
Suspensi Unik
Buat urusan sok belakang, Awan mengaplikasi peredam kejut milik Yamaha Jupiter MX 135LC. Pemasangan, sok disambung dengan pipa yang menyambung dengan lengan ayun. Jadi sistem kerjanya, saat ditunggangi, bagian arm custom itu mengangkat. Meski begitu, kesetabilan rancangan ini tetap terjaga. Sebab untuk dudukan sok sudah dipertimbangkan kekuatannya. (sumber: motorplus-online.com)