search

Hyundai i-oniq Concept


Geneva – Jika mengibaratkan sosok wanita, maka tampilan sportscar konsep Hyundai i-oniq bisa diibaratkan sebagai model Korea cantik yang siap memancing perhatian pengunjung ‘catwalk’ Geneva Motor Show 2012, pekan depan.

Hal ini terlihat dari desain bodi yang tampak ramping dan seksi dengan lekuk yang terlihat berotot. Sisi feminine justru tampak pada sektor buritan yang mengadopsi gaya hatcbhack, bukan coupe seperti sportscar kebanyakan.

Kesan sporty kembali menyeruak saat menengok headlamp model LED pipih. Serta bentuk bumper bersudut tajam dan airdam besar dengan kisi horizontal. Uniknya, bagian kaki-kaki dikawal pelek model jeruji rapat seperti milik sepeda motor.

Oiya, ukuran panjang i-oniq terbilang kompak, yakni hanya 4,4 meter. Angka tersebut tak jauh berbeda dengan panjang Toyota Innova yang 4,5 meter. Alhasil memberikan ruang kabin yang lega untuk mengangkut empat penumpangnya, serta handling yang mudah bagi penggunanya.

Sumber penggerak mobil adalah model elektrik dengan range extender. Artinya, i-oniq mengawinkan mesin konvensional 1.0 liter 3-silinder yang berfungsi mengisi tenaga baterai lithium ion, melalui generator yang menggerakan motor listrik berdaya 109 ps.

Teknologi ini diyakini rendah emisi karena hanya menghasilkan gas buang 45 g / km CO2. Dengan mode listrik dari baterai yang terisi penuh, i-oniq bisa digeber hingga 120 km. Tetapi dengan bantuan teknologi extender dengan tangki penuh, i-oniq dapat menjelajah sejauh 700 km.  
(sumber: mobil.otomotifnet.com)

Rahasia Pintu Unik Ford B-Max

Eropa – Selama ini kita melihat mobil konsep dengan aneka bentuk pintu. Mulai dari gunting, suicide hingga gullwing. Sayangnya, begitu mencapai tahap produksi massal, semua pintu tersebut juga diubah menjadi model konvensional.

Namun hal tersebut tak berlaku bagi produk anyar Ford B-Max. Yup, seperti pada versi konsepnya, MPV tujuh penumpang ini tetap mempertahankan pintu konvensional di depan dan sliding di belakang tanpa adanya sekat (pilar B). Teknologi ini berjuluk “Easy Access Door System”.

Lho, bukankah pilar B bertujuan untuk meningkatan keamanan penumpang dari dampak tabrakan samping? Tenang, Ford telah memperhitungkan hal tersebut dengan memperkuat pilar pintunya. Serta mengaplikasi bahan bernama ultra-high strength steel yang kekuatannya lima kali besi biasa.

Bahkan demi meyakinkan faktor keamanan mobil tersebut, Ford mengklaim telah melakukan uji simulasi komputer sebanyak 1.000 kali dan 50 uji tabrak secara nyata.

Keuntungan aplikasi “Easy Access Door System” ada pada akses keluar masuk mobil yang sangat mudah. Sebab saat kedua pintu dibuka, maka akses keluar masuk mobil mencapai 1,5 meter jauh lebih lega ketimbang pesaingnya Opel Meriva yang mengandalkan pintu suicide dengan pilar B yang hanya menyediakan ruang akses 0,7 meter.

Stefan Lamm, Direktur Desain Eksterior Ford Eropa menyatakan jika B-Max dengan teknologi Easy Door Access System merupakan hasil impian para insinyur selama bertahun-tahun.

(sumber: mobil.otomotifnet.com)

Peugeot & Hyundai, Agresif Lewat Desain


 Peugeot RCZ, laris manis di pasaran

Satu lagi label asal Eropa yang kini semakin pede (percaya diri) menyodorkan varian sportcar yakni Peugeot. Andalannya yakni RCZ yang laris manis di pasaran serta hatchback premium 208. Keduanya bisa dibilang menawarkan eksotisme desain yang cukup memukau di tiap kategorinya.

Khusus RCZ, selain desainnya yang fresh, juga menawarkan sumber tenaga yang ekonomis. Mesin berkode EP6CDT kapasitas 1.598 cc yang diusung telah dilengkapi turbo dan intercooler menjadi menjadi andalan. Tenaga yang dapat dihasilkan oleh mobil berbasis 308 ini mencapai 156 dk dengan keluaran torsi 240 Nm.

Bobotnya yang ringan dan desain futuristisnya diyakini mampu memberikan keuntungan tersendiri dalam hal performa dan aerodinamika. Lalu 208, hatchback penerus 207 dan 206 yang sempat merasakan sukses di Tanah Air ini ditawarkan dalam bentuk desain yang kompak sekaligus menawan.

Langkah penyegaran juga datang dari kubu Asia Timur alias pabrikan Korea yang sudah cukup lama eksis bertarung di pasar mobil Nasional. Adalah Hyundai yang berencana memboyong All New Hyundai Santa Fe ke Indonesia, tak lama setelah pihak prinsipal memerkenalkannya secara resmi ke publik dunia.

Peugeot 208, ingin melanjutkan kiprah 206 dan 207

"Kalau keburu akan dimasukin juga tahun ini. Soalnya di sana juga belum di-launching, pokoknya begitu ada versi setir kanan bisa langsung didatangkan," yakin Bebin Djuana, Marketing Vice President PT Hyundai Mobil Indonesia, APM mobil Hyundai di Indonesia.

Rencananya All New Santa Fe akan memulai debutnya di New York Auto Show 2012 di Amerika Serikat. Tawarannya desain eksterior dengan garis kuat yang berkarakter di sisi bodi dan model buritan yang lebih atraktif dengan tarikan garis tajam.

Ada dua pilihan mesin bensin yang ditawarkan. Pertama bermesin empat silinder segaris kapasitas 2.400 cc bertenaga 174 dk dan mesin konfigurasi V6 kapasitas 3.500 cc bertenaga 276 dk. Khusus di pasar Eropa dan Korea Selatan, Hyundai memberikan pilihan varian mesin CRDi diesel "R-engine" bertenaga 197 dk. Pilih yang mana?

(sumber: mobil.otomotifnet.com)

Silinder Head V-Ixion BRT



Head bikinan BRT ini, mengaplikasi diameter payung klep lebih besar dari kondisi standar. Jika valve original V-ixion punya ukuran diameter 19 mm (in) dan 17 mm (ex), maka head pengganti memiliki diameter klep 21 mm (in) dan 19 mm (ex). Jadi, ada peningkatan diameter 2 mm di tiap katup masuk dan buang.

Head BRT diukur flowbench untuk tahu aliran gas bakarnya lebih dulu. Di lubang in, didapat 124,8 cfm (cubic feet per minute) dan ex 108,6 cfm. Hasil ini berkat proses porting dan korek.
Diameter klep lebih besar 2mm
"Sebelum melakukan pemasangan head, baiknya diukur lebih dulu ketinggian batang katup dari bos klepnya dibandingkan dengan standar pabrikan. Kalau lebih tinggi, baiknya per klep ganjal ring setebal 1,8 mm. Tapi, itu tergantung ketinggiannya juga,” kata Tomy Huang, selaku owner BRT yang bermarkas di Cibinong, Jawa Barat itu.

Usai tahu wejangan alias anjuran yang disarankan pembuat head, kini waktunya uji coba. Tentunya agar hasil pengetesan lebih akurat, pengujian dilakukan di atas mesin dyno. Sekalian, meminjam Dynojet milik produsen yang juga terkenal dengan CDI BRT itu.

Ketika aplikasi head standar, didapat power maksimal di 15,34 dk/ 8.600 rpm. Sedang torsi, 10,02 Nm/ 8.000 rpm. Usai ketahui power dari pacuan standar untuk patokan awal, dilanjut dengan memasang head bolt on BRT. Tapi, sebelum dipasang, ketinggian batang klep diukur ulang.

Diukur dari bos klep, batang klep head milik BRT memiliki ketinggian in 38,5 mm dan klep ex 39 mm. Sedangkan di head standar, klep isap dan buang punya ketinggian sama. Yaitu, 39 mm. Jadi dengan batas toleransi yang masih 0,5 mm, tidak perlu ganjal ring lagi.

Setelah pemasangan head, V-ixion kembali naik ke atas dyno. Usai beberapa kali running, power maksimal naik menjadi 15,87 dk/8.800 rpm. Itu artinya ada peningkatan 0,53 dk. Memang, torsi sedikit turun. Tapi, turunnya kecil sekali. Hanya 0,09 Nm. Ya, torsi maksimal bermain di 9,93 Nm/ 7.500. Eit, nanti dulu. Meski torsi turun, tapi buat capai torsi maksimal justru lebih cepat 500 rpm dari kepala silinder standar tuh.

Jika dilihat dari hasil yang didapat, setidaknya kenaikan power ini sama seperti ketika melakukan penggantian knalpot. Setidaknya jika ditambah aplikasi knalpot free flow, power bisa lebih naik lagi hingga di atas 1 dk. Malah lebih bagus lagi diikuti seting main-jet dan pilot-jet sesuai kebutuhan. Tapi sayang, di V-ixion kan tak bisa dilakukan.

Injeksi, cuy!

Hanya pakai knalpot standar, power naik 0,5 dk
(Sumber: motorplus-online.com)

Kawasaki New Ninja 150 RR

Tampilan baru lebih galak! Terlebih ketika berakselerasi
Sepertinya PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) masih ingin berjualan varian 2-tak. Tentunya, lewat Ninja 150 RR. Maka itu, pabrikan yang berjuluk Geng Ijo ini kembali mengeluarkan Kawasaki New Ninja 150 RR.

"Ide untuk perubahan bodi ini didapat melalui ajang OMR Ninja. Banyak konsumen yang ingin bodi lebih mudah membelah angin,” ungkap Freddyanto Basuki, Manager Marketing & Promotion PT KMI.

Seakan menjawab keinginan, desain di New Ninja RR ini tampil lebih sporty. Bisa terlihat di bagian cover depan. Bentuknya, tak lagi membulat lebar. Tapi, tampil lebih sharp lewat tarikan garis-garis tajam yang diberikan.

Lewat desain ini, benturan terhadap angin jadi lebih minim. Terlebih, ada celah diantara windshield dan cover. Sehingga, udara bisa mengalir tanpa terhalang kedok. Hambatan jadi minim.

Tak hanya di bagian windshield, tapi di sisi kanan dan kiri lampu depan juga dibuat dibuat lubang udara. Praktis lewat lubang ini, setidaknya bantu gaya downforce atau tekanan ke aspal jika dipacu di kecepatan tinggi.

Tak kalah menarik, desain fairing juga dibuat serupa. Yap! Buat alirkan hembusan angin yang ’ditabrak’ ketika berkendara. Terasa sekali ketika semplakan yang punya bobot kosong 134 kg ini dipacu buat berganti jalur.

Handling terasa lebih ringan tanpa mengurangi gaya tekan ke lintasan. Berganti jalur sekali atau dua kali pun, tak masalah. Karena bagian depan pun tetap mengikuti sesuai kemauan.

Menurut pria yang akrab disapa Freddy ini, ringannya handling juga disebabkan terjadinya pergeseran titik berat. Bukan dari sasis lho. Melainkan penerapan komponen-komponen seperti cover-cover yang sekarang diaplikasi!
Terdapat lubang udara untuk minimalisir hambatan angin
Ubahan desain juga mengacu ke bodi belakang. Meski agak terlihat lebih lebar, tapi tetap slim dan sporty! Garis-garis tajam juga bermain melunturkan kesan klasik di Ninja RR lama.

Usah kaget ketika menghidupkan engine 149 cc kombinasi bore 59 mm dan stroke 54,4 mm ini. Sebab, lampu depan dan belakang langsung nyala. Besutan seharga Rp 34,3 juta (standar) dan Rp 35 juta (special edition) ini tak lagi dilengkapi panel switch ON/OFF lampu. Otomatis!

(Sumber: motorplus-online.com)