Ajang
EICMA di Milan, Italia, bukan sekadar menampilkan
konsep dan sosok sepeda motor baru, melainkan para modifikator dan
desainer. Salah satu yang menarik perhatian, BMW R1200 dengan wajah
lebih berkelas akibat ”transgender” oleh desainer Giulio Paz.
Giulio adalah desainer produk industri yang berambisi mendesain sepeda motor, karena ketertarikannya di bidang otomotif. Niatan itu disambut Bonamici Racing, pemasok komponen untuk model Superbike BMW. Kesamaan visi membuat kerjasama itu berlangsung, dan akhirnya mesin R1200 boxer yang biasa dipakai sepeda motor adventure dijadikan basis.
Untuk membuat berkelas, Giulio memadukan konsep klasik tapi tanpa mengesampingkan ergonomi, pengendalian, dan ketahanan. Inspirasi datang dari kesadaran para desainer, yang lebih mengutamakan fungsi ketimbang gaya, sejak dua dekade awal abad ke-20.
Rendah
Rangka baru dibuat dengan menjaga sosok sepeda motor tetap rendah. Paling revolusioner, tangki diletakkan di bawah jok untuk sentralisasi berat, agar pengendalian lebih seimbang (berdasarkan pehitungan Giulio). Secara keseluruhan, profil jadi cukup rendah, meski tak terlalu ceper dan masih normal.
Jok dipasang di atas sub-frame yang menggantung. Lengan ayun satu sisi dari BMW juga dipertahankan, termasuk penutup ban belakang dengan posisi melayang. Suspensi diambil dari R1200, yang dimodifikasi dan disetel ulang untuk mendukung penampilan rendahnya.
Ringan
Bodi-bodi dan komponen lebih ringan, karena terbuat dari karbon fiber yang dipasok Pro-Lite Advanced Composites. Teknik pewarnaan juga beda, mencampur cat dengan bahan kain terlebih dahulu, kemudian disemprot dan dilapis ulang.
Sepeda motor yang diberi nama ”The Diva” itu menggunakan mesin standar dengan tenaga maksimal ”cuma” 110 PS. Namun, peranti penunjang hampir semua mirip model WSBK sehingga kemampuan di atas rata-rata. ”Tapi ini bukan sepeda motor balap, tetapi sepeda motor kencang,” kata Giulio.
Rencananya, Giulio akan kembali menyempurnakan The Diva, dengan janji akan merambah sampai komponen paling kecil.
Giulio adalah desainer produk industri yang berambisi mendesain sepeda motor, karena ketertarikannya di bidang otomotif. Niatan itu disambut Bonamici Racing, pemasok komponen untuk model Superbike BMW. Kesamaan visi membuat kerjasama itu berlangsung, dan akhirnya mesin R1200 boxer yang biasa dipakai sepeda motor adventure dijadikan basis.
Untuk membuat berkelas, Giulio memadukan konsep klasik tapi tanpa mengesampingkan ergonomi, pengendalian, dan ketahanan. Inspirasi datang dari kesadaran para desainer, yang lebih mengutamakan fungsi ketimbang gaya, sejak dua dekade awal abad ke-20.
Rendah
Rangka baru dibuat dengan menjaga sosok sepeda motor tetap rendah. Paling revolusioner, tangki diletakkan di bawah jok untuk sentralisasi berat, agar pengendalian lebih seimbang (berdasarkan pehitungan Giulio). Secara keseluruhan, profil jadi cukup rendah, meski tak terlalu ceper dan masih normal.
Jok dipasang di atas sub-frame yang menggantung. Lengan ayun satu sisi dari BMW juga dipertahankan, termasuk penutup ban belakang dengan posisi melayang. Suspensi diambil dari R1200, yang dimodifikasi dan disetel ulang untuk mendukung penampilan rendahnya.
Ringan
Bodi-bodi dan komponen lebih ringan, karena terbuat dari karbon fiber yang dipasok Pro-Lite Advanced Composites. Teknik pewarnaan juga beda, mencampur cat dengan bahan kain terlebih dahulu, kemudian disemprot dan dilapis ulang.
Sepeda motor yang diberi nama ”The Diva” itu menggunakan mesin standar dengan tenaga maksimal ”cuma” 110 PS. Namun, peranti penunjang hampir semua mirip model WSBK sehingga kemampuan di atas rata-rata. ”Tapi ini bukan sepeda motor balap, tetapi sepeda motor kencang,” kata Giulio.
Rencananya, Giulio akan kembali menyempurnakan The Diva, dengan janji akan merambah sampai komponen paling kecil.
Sumber: KOMPASOTOMOTIF
0 komentar:
Post a Comment