Head bikinan BRT
ini, mengaplikasi diameter payung klep lebih besar dari kondisi standar.
Jika valve original V-ixion punya ukuran diameter 19 mm (in) dan 17 mm
(ex), maka head pengganti memiliki diameter klep 21 mm (in) dan 19 mm
(ex). Jadi, ada peningkatan diameter 2 mm di tiap katup masuk dan buang.
Head
BRT diukur flowbench untuk tahu aliran gas bakarnya lebih dulu. Di
lubang in, didapat 124,8 cfm (cubic feet per minute) dan ex 108,6 cfm.
Hasil ini berkat proses porting dan korek.
Diameter klep lebih besar 2mm
"Sebelum melakukan pemasangan head, baiknya diukur lebih dulu
ketinggian batang katup dari bos klepnya dibandingkan dengan standar
pabrikan. Kalau lebih tinggi, baiknya per klep ganjal ring setebal 1,8
mm. Tapi, itu tergantung ketinggiannya juga,” kata Tomy Huang, selaku
owner BRT yang bermarkas di Cibinong, Jawa Barat itu.
Usai tahu wejangan alias anjuran yang disarankan pembuat head,
kini waktunya uji coba. Tentunya agar hasil pengetesan lebih akurat,
pengujian dilakukan di atas mesin dyno. Sekalian, meminjam Dynojet milik
produsen yang juga terkenal dengan CDI BRT itu.

Ketika
aplikasi head standar, didapat power maksimal di 15,34 dk/ 8.600 rpm.
Sedang torsi, 10,02 Nm/ 8.000 rpm. Usai ketahui power dari pacuan
standar untuk patokan awal, dilanjut dengan memasang head bolt on BRT.
Tapi, sebelum dipasang, ketinggian batang klep diukur ulang.
Diukur
dari bos klep, batang klep head milik BRT memiliki ketinggian in 38,5
mm dan klep ex 39 mm. Sedangkan di head standar, klep isap dan buang
punya ketinggian sama. Yaitu, 39 mm. Jadi dengan batas toleransi yang
masih 0,5 mm, tidak perlu ganjal ring lagi.
Setelah pemasangan head, V-ixion kembali naik ke atas dyno. Usai
beberapa kali running, power maksimal naik menjadi 15,87 dk/8.800 rpm.
Itu artinya ada peningkatan 0,53 dk. Memang, torsi sedikit turun. Tapi,
turunnya kecil sekali. Hanya 0,09 Nm. Ya, torsi maksimal bermain di 9,93
Nm/ 7.500. Eit, nanti dulu. Meski torsi turun, tapi buat capai torsi
maksimal justru lebih cepat 500 rpm dari kepala silinder standar tuh.
Jika
dilihat dari hasil yang didapat, setidaknya kenaikan power ini sama
seperti ketika melakukan penggantian knalpot. Setidaknya jika ditambah
aplikasi knalpot free flow, power bisa lebih naik lagi hingga di atas 1
dk. Malah lebih bagus lagi diikuti seting main-jet dan pilot-jet sesuai
kebutuhan. Tapi sayang, di V-ixion kan tak bisa dilakukan.
Injeksi, cuy!
Hanya pakai knalpot standar, power naik 0,5 dk
(Sumber: motorplus-online.com)
0 komentar:
Post a Comment