Pokoknya pas banget untuk turing, tapi apa
jadinya kalau motor ini dipakai harian?Tentunya, meski punya motor
bergaya turing, motor ini tidak cuma dipakai untuk jalan jauh saja. Buat
jalan-jalan Minggu pagi atau sekedar iseng ke kantor naik moge? Siapa
tahu ada yang mau mencoba he..he..hee.. Yuk langsung coba! Jalanan Ibu
Kota di siang dan malam hari jadi incaran selama satu minggu penuh.
Desain dan Fitur
Desain
bodi yang membalut rangka turbular mempunyai desain keren, fairing
setengah di bagian depan terlihat nakal dengan windshield yang cukup
tinggi. Gagah abis bro! Suspensi up side down jangkung dan sokbraker
belakang dengan 7 setelah kekerasan menjadi salah satu fitur andalan.
Lampu depannya yang didesain bertumpuk tiga, dari lampu
senja, lampu utama dan lampu jauh dirasa cukup terang. Bukan cuma
terang, jangkauannya juga jauh. Asik buat jalan malam dalam kecepatan
tinggi. Sedang pada panel indikator, sangat fungsional. Secara
keseluruhan, panel indikator ini tergolong mudah dilihat meski
dimensinya terbilang imut. Tapi sayangnya, tidak ada indikator konsumsi
bahan bakar rata-rata.
Selebihnya tidak ada fitur lain yang
terlalu menonjol, paling ada di swing arm yang lebih kokoh ketimbang
ER-6n atau Ninja 650 yang memiliki platform rangka dan mesin serupa.
Handling
Motor ini memang super jangkung. Jujur
saja untuk rider dengan tinggi badan 165 cm harus jinjit lumayan parah.
Apalagi bobot motor ini sangat berat, mencapai 206 kg, jangan
sekali-kali menahan motor dalam posisi terlalu miring, kalau tidak kuat
bisa langsung ambruk bro.
Selain itu, agak repot juga ketika
hendak menggeser atau memindahkan motor ini di parkiran yang sempit,
beratnya lumayan bikin tangan pegal. Untung pegangan di begel belakang
nyaman dan mantap digenggam. Tapi saat duduk dan mulai berkendara baru
terasa nikmatnya!
Rider dengan tinggi badan 165 cm, jinjitnya lumayan bikin capek saat berhenti lama
Posisi ridingnya memang nyaman, tidak membungkuk dan tegak.
Posisi badan seperti ini membuat jalan jauh lebih santai. Joknya juga
lebar dan empuk, membuat OTONET Tester ogah turun saat city riding.
Maunya ngegas terus he..he..he..
Redaman suspensinya juga nyaman,
jalan berlubang hampir tidak terasa dan tidak takut motor nyangkut,
karena tinggi. Karena bobotnya 206 kg saat menikung rebah, untuk
mengembalikan ke posisi awal terasa sedikit berat, butuh dorongan badan
untuk mengembalikan ke posisi semula.
Dan surprise-nya, ketika
bertemu kemacetan parah, motor ini masih bisa diajak belok patah. Bahkan
beriringan dengan motor yang lebih kecil seperti Ninja 250 injeksi di
tengah kemacetan masih bisa mengikuti. Yang penting pandai-pandai
memprediksi lebarnya setang dan kuat sama panas mesin yang menjalar
sampai ke paha.
Performa
Mesin yang digunakan pada Kawasaki Versys
adalah mesin 649 cc DOHC Liquid-cooled, 4-stroke Parallel Twin yang
mampu menghembuskan daya 60 tenaga kuda pada putaran 8.000 rpm dengan
torsi puncak 61 Nm pada 6.800 rpm.
Saat dibuka gasnya cepat
sekali menyentuh angka 100 km/jam, Saat digeber di malam hari di jalan
yang kosong, motor ini melesat cepat, perpindahan gigi agak kasar
khususnya saat shift down, namun tidak ada masalah justru menambah kesan
gahar.
Memang akselerasinya terasa smooth bila dibandingkan
moge 600 cc dengan jumlah silinder lebih banyak, tapi torsinya di
putaran bawah sangat terasa. Buat harian, bermain di putaran mesin 2000
sampai 5000 rpm saja sudah cukup untuk moge yang dijual Rp 118 juta dan
Rp 128 juta untuk versi ABS ini.